Makalah
Zoologi II
Sirkulasi,
Eksresi, dan Osmoregulasi
pada
Amphibi
Disusun
oleh :
Andes
Sachran D. (3425100164)
Juliadi
Nugroho (3425102456)
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
BAB
I
Pendahuluan
Amphibia merupakan salah satu kelas
yang termasuk dalam Phyllum Chordata. Amphibia bersal dari kata amphi, artinya rangkap dan bios yang berarti kehidupan. Karena
Amaphibi adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan mula-mula di air
tawar kemudian di lanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung
sebelum alat reproduksinya masak, keadan
ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Hewan dewasa memiliki
columna vertebralis dan biasanya memilki extremitas de ngan digiti atau
jari-kjari yang berbeda-beda. Alat geraknya pun bervariasi, mulai dari empat
buah kaki, dua kaki, atau bahkan tidak
memilki alat gerak sama sekali
Amphibi secara umum
dibagi atas 3 bangsa (ordo), yakni Anura (katak dan kodok), Caudata
(salamander) dan Gymbophiona (caecilians).
Pada
makalah ini penulis hanya akan membahas tentang sirkulasi, eksresi dan
osmoregulasi pada hewan-hewan Amphibia, yang mencakup organ-organ, mekanisme,
serta strukturnya.
Penulis
BAB II
Pembahasan
A. Sirkulasi
Sirkulasi pada
hewan-hewan dari kelas amphibi mencakup peredaran darah. Peredaran darah pada
amphibi terdiri atas darah dan alat peredaran darah. Darah amphibi terdiri atas
bagian yang cair atau plasma darah dan sel-sel darah. Komponen utama plasma
darah adalah air yang di dalamnya terlarut protein dan garam-garam mineral. Fungsi plasma da
adalah mengangkut zat yang terlarut di dalamnya.
Sel- sel darah pada
Amphibi
Ada tiga macam sel darah pada Amphibi. Sel-sel darah itu
adalah sel darah merah (erythrocytes), sel darah putih (leucocytes), dan
keeping-keping darah (trombocytes).sel-sel darah tersebut mampu keluar dar
pembuluh darah menuju sistem limfe, kecuali sel darah metrah. Pada amphibi
dewasa, hematopoiesis (pembentukan darah terjadi di limpa. Namun pada anura,
sel darah merah selain dibuat di limpa juga di buat di sumsum tulang belakang
saat merka bermetamorfosis atau setelah mereka berhibernasi. Pada beberapa
salamander dewasa Sel darah putih (leukosit) diproduksi di bagian hati dan
ginjal..
Sel darah merah pada amphibi berbentuk elips dan memiliki
inti. Ukuran terbesar eritrosit yang pernah ditemukan pada amphibi berukuran
sekitar 40-70qm pada salamander neotenic /amphiuma, dimana eritrositnya sanagat
besar ketika masih larva ketimbang eritrositnya ketika sudah bermetamorfosis.
Sel darah merah yang tidak berinti dimiliki oleh sebagian kecil anura.
Sel darah putih
(leukosit) terdiri atas dua jenis, yakni yang sel darah putih yang bergranula
dan yang tidak bergranula (agranula). Sel darah putih yang begranula antara
lain adalah basofil, neutrofil, dan
eosinofil. Sedangkan sel darah putih yang tidak bergranula adalah limfosit dan
monosit. Secara umum sel darah putih pada amphibi berinti, namun pada
salamander malah sel darah
putihnyantidak berinti. Rasio perbandingan antara sel darah putih dengan sel
darah merah adalah 1:20 atau1 :70. Ukuran dari leukosit itu sendiri relative
konstan, yakni 30-32 qm, menurut Foxon (1964) perbandingan antara jumlah sel
darah putih yang bergranular dan yang tidak bergranular baru bisa diketahui
pada beberapa jenis amphibi, misalnya pada jenis Salamandra atra memiliki 65% sel darah putih bergranula dan 35 %
sel darah putih yang tidak bergranula.
Jantung Amphibia
Jantung katak memiliki tiga ruangan, yaitu satu ventrikel
(bilik) be
B. Eksresi
Ekskresi adalah pengeluaran zat
sisa dari dalam tubuh . pada amphibi pengeluaran zat sisa dilakuakan oleh
kulit, paru, ginjal. Ginjal amphibi
sendiri sejenis opistonefros pada larva
nya. ginjal pada amphibi hewan bentuk nya sepasang terletak pada aorta dorsal. pada kelas amphibi berekor ginjalnya berstruktur elongasi seperti pada
Elasmobranchii tetapi pada jenis Anura ada kecenderungan menjadi pendek. Pada caecilian memilki ginjal
yang tetap pada masa dewasa nya yaitu opionefros, sedangkan pada salamander dan
pada anura pada masa dewasa nya ginjal ophionefros nya tereduksi dan di
gantiakan oleh mesonefros.
C. Osmoregulasi
BAB
III
Kesimpulan
Daftar
Pustaka
Duellmann. 1986. Biology
of Amphibians. New Mexico : McGraw-Hill Book Company
Radiopoetro, Prof.Drs. 1991. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Vitt, Laurie J. dan Janalee P. Cadwell. 2009. Herpetology (3rd edition).
Oklahoma : University of
Oklahoma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar