Jumat, 13 Januari 2012

makalah osmoregulasi


Makalah Zoologi II
Sirkulasi, Eksresi, dan Osmoregulasi
pada Amphibi



Disusun oleh :
Andes Sachran D. (3425100164)
Juliadi Nugroho  (3425102456)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB I
Pendahuluan
            Amphibia merupakan salah satu kelas yang termasuk dalam Phyllum Chordata. Amphibia bersal dari kata amphi, artinya rangkap dan bios yang berarti kehidupan. Karena Amaphibi adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan mula-mula di air tawar kemudian di lanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak,  keadan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Hewan dewasa memiliki columna vertebralis dan biasanya memilki extremitas de ngan digiti atau jari-kjari yang berbeda-beda. Alat geraknya pun bervariasi, mulai dari empat buah kaki,  dua kaki, atau bahkan tidak memilki alat gerak sama sekali
Amphibi secara umum dibagi atas 3 bangsa (ordo), yakni Anura (katak dan kodok), Caudata (salamander) dan Gymbophiona (caecilians).
            Pada makalah ini penulis hanya akan membahas tentang sirkulasi, eksresi dan osmoregulasi pada hewan-hewan Amphibia, yang mencakup organ-organ, mekanisme, serta strukturnya.
                                                                                                                                    Penulis













BAB II
Pembahasan

A.    Sirkulasi
Sirkulasi pada hewan-hewan dari kelas amphibi mencakup peredaran darah. Peredaran darah pada amphibi terdiri atas darah dan alat peredaran darah. Darah amphibi terdiri atas bagian yang cair atau plasma darah dan sel-sel darah. Komponen utama plasma darah adalah air yang di dalamnya terlarut protein  dan garam-garam mineral. Fungsi plasma da adalah mengangkut zat yang terlarut di dalamnya.
Sel- sel darah pada Amphibi
            Ada tiga macam sel darah pada Amphibi. Sel-sel darah itu adalah sel darah merah (erythrocytes), sel darah putih (leucocytes), dan keeping-keping darah (trombocytes).sel-sel darah tersebut mampu keluar dar pembuluh darah menuju sistem limfe, kecuali sel darah metrah. Pada amphibi dewasa, hematopoiesis (pembentukan darah terjadi di limpa. Namun pada anura, sel darah merah selain dibuat di limpa juga di buat di sumsum tulang belakang saat merka bermetamorfosis atau setelah mereka berhibernasi. Pada beberapa salamander dewasa Sel darah putih (leukosit) diproduksi di bagian hati dan ginjal..
            Sel darah merah pada amphibi berbentuk elips dan memiliki inti. Ukuran terbesar eritrosit yang pernah ditemukan pada amphibi berukuran sekitar 40-70qm pada salamander neotenic /amphiuma, dimana eritrositnya sanagat besar ketika masih larva ketimbang eritrositnya ketika sudah bermetamorfosis. Sel darah merah yang tidak berinti dimiliki oleh sebagian kecil anura.
Sel darah putih (leukosit) terdiri atas dua jenis, yakni yang sel darah putih yang bergranula dan yang tidak bergranula (agranula). Sel darah putih yang begranula antara lain adalah basofil, neutrofil,  dan eosinofil. Sedangkan sel darah putih yang tidak bergranula adalah limfosit dan monosit. Secara umum sel darah putih pada amphibi berinti, namun pada salamander  malah sel darah putihnyantidak berinti. Rasio perbandingan antara sel darah putih dengan sel darah merah adalah 1:20 atau1 :70. Ukuran dari leukosit itu sendiri relative konstan, yakni 30-32 qm, menurut Foxon (1964) perbandingan antara jumlah sel darah putih yang bergranular dan yang tidak bergranular baru bisa diketahui pada beberapa jenis amphibi, misalnya pada jenis Salamandra atra memiliki 65% sel darah putih bergranula dan 35 % sel darah putih yang tidak bergranula.
Jantung Amphibia
            Jantung katak memiliki tiga ruangan, yaitu satu ventrikel (bilik) be
http://www.animalcorner.co.uk/animalgroups/graphics/frogheart.jpg
B.     Eksresi
Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa dari dalam tubuh . pada amphibi pengeluaran zat sisa dilakuakan oleh kulit, paru, ginjal.  Ginjal amphibi sendiri  sejenis opistonefros pada larva nya.  ginjal pada amphibi hewan  bentuk nya sepasang terletak pada aorta dorsal.  pada kelas amphibi berekor ginjalnya berstruktur elongasi seperti pada Elasmobranchii tetapi pada jenis Anura ada kecenderungan  menjadi pendek. Pada caecilian memilki ginjal yang tetap pada masa dewasa nya yaitu opionefros, sedangkan pada salamander dan pada anura pada masa dewasa nya ginjal ophionefros nya tereduksi dan di gantiakan oleh mesonefros.
C.     Osmoregulasi






















BAB III
Kesimpulan

















Daftar Pustaka

Duellmann. 1986. Biology of Amphibians. New Mexico : McGraw-Hill Book Company

Radiopoetro, Prof.Drs. 1991. Zoologi. Jakarta : Erlangga

Vitt, Laurie J. dan Janalee P. Cadwell. 2009. Herpetology (3rd edition). Oklahoma : University of 
Oklahoma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar