Sabtu, 28 Januari 2012

perhew: sistem reproduksi jantan


gonad atau biasa disebut testis berjumlh sepasang dan terletak dalam skrotum, suatu kantong di luar rongga tubuh, pada awal pertumbuhan testis berada pada rongga tubuh (abdomen), kemudian seiring dengan pertumbuhan lalu turun ke skrotum. Spermatozoa di hasilkan di testis, bersama sedikit plasma semen (cairan mai), di salurkan ke luar tubuh melewarti saluran-saluran berikut: tubuli recti, retetestis, ductuli efferetes, ductus  epididimis, vas deferens, dan urethra. Dalam saluran saluran tersebut terdapat  sel-sel  penggetah/ yang menghasilkan getah yang nanti na akan menjadi semen. Terdapat pula kelenjar yang menghasilkan cairan semen dan menyalurkan getah/cairan tersebut kelenjar tesebut adalah: Vesicula seminalis, Prostata (prostat), Cowper b(bulbourethalis), dan Littre.
saluran –saluran itu akan berujung/ muara pada penis









                                                                               

Scrotum / kantong gnad berada pdi bawah penis , dapat di sebut juga  Kanjut,  terdiri dari kulit yang di tumbuhi oleh rambut-rambutyang memiliki kelenjarmiyak rambut dan  kelenjar minyak rambut.testis kiri dan testis kanan di batasi oleh sekat yang terdiri atas jaringan ikat dan otot polos. Pada tampak luar sekat ini akan terlihat adanya cekungan yang disebut  perineal raphe . adapun kantung  scrotum  dapat berkontraksi mendekati atau menjahui penis  ini diakukan untuk menjaga suhu  karena pembentukan sperma di butuh kan suhu yang tetap  yaitu pada keadaan yang  rebih rendah dari suhu tubuh .
Daftar pustaaka
Yatim Wildan,  tahun 1994







Embryo pause/ Terhntinya perkembangan embrio sementara,.


Embryo pause/ Terhntinya perkembangan embrio sementara,.

Secara umum di bagi menjadi menjadi  2 yaitu alami maupun buatan (diusahakan oleh manusia).
Secara alami
Pada beberapa hewan seperti kanguru maupun rusa kutup teramati melakukan embryo pause . ini terjadi pada fase  morula kejadian ini trjadi sebelum terjadi nya nidasi  pada diding uterus induk. Misal   terjadi pada rusa yang melakukan kawin pada awal musim semi maka ia tidak akan melakukan embryo pause  sebaliknya jika perkawinan terjadi pada akhir musim semi maka setelah terjadi pembuhan maka morula akan berhenti sementara / istirahat (tidak mengalami perkembangan) dan akan melakukan perkembangan lagi lalu nidasi pada awl musim semi


 

















Buatan (manusia)
Embryo pause pada manusia sendiri biasanya buatan atau di usahakan  oleh manusia biasanya di lakukan oleh orang-orang yang melakukan bayi tabung   pada saat melakukan pembuahan di luar biasanya lebih dari satu sel telur yang di keluarkan sehingga  zigot yang terbentuk pun  lebih dari satu tetapi  yang akan melkuakn nidasi atau di masukan ke dalam rahing hanya satu saja sehingga zigot yang lain harus di berentikan pertumbuhan nya dengan  dan akan di  di gunakan/ di lanjutkan pertumbuhannya hanya ketika tidak terjadi nidasi/ kegagalan pada embryo yang di tanaman pada rahim.  Kemungkinan embryo yang tidak di tanaman akan di bekukan  seperti halnya dengan pembekuan sperma  yaitu dengan nitrogen cair yang suhunya sangat dingin.

Rabu, 18 Januari 2012

jaringan epitel


Jaringan epitel .

     Jaringan pada tubuh manusia terdiri atas 4 tipe  jaringan  dasar  yaitu  : epitel, jaringan ikat jaringan otot, dan jaringan saraf.
Karacteristik utama keempat jaringan dasar tubuh sbb:
Jaringan
sel
Matriks sel
Ungsi utama
Saraf
Jaringan  panjang  yang berjalinan
Tidak ada
Trans misi implus saraf
Epitel
Kumpulan  sel-sel  polyhedral
Hanya sedikit
Pelapis atau kelenjar
Otot
Sel  kontraktil  panjang
Berjumlah sedang
Pergerakan
Ikat
Beberapa  jenis  sel  yang menetap  dan  mengembara
Sangat banyak
Penyokong dan pelindung

Janringan epitel sendri berasal dari kata  ‘’epi’ yang berarti di atas  dan ‘’thele’’ yang berarti tonjolan .  memiliki fungs i utama yaitu  menutupi dan melapisai permukaan (misl. Kulit), absorbs(usus), sekresi (missal ) epitel  kelenjar , sensasi (neuro epitel),kontraktil (sel mioepitel).
Semua  jaringan epitel berhubungan dengan jaringan di bawahnya  memiliki suatu struktur  ekstra sel lembaran  pada  permukaan  basalnya , yang di sebut lamina basal.    Lamina basal tidak hanya di temukan pada jaringan epitel namun juga pada sel lain yang berhubungan dengan jaringan ikat. . di sekitar otot, , lemak dan sel-sel  sechwan, lamina basal  merupakan sawar yang  membatasi   atau  mengatur   pertukaran  makro  molekul  antar  jaringan ikat  dan jaringan lain . sedang kan untu istilah membrane basal  dipakai  untuk  menyebut  lapisan  PAS( periodic  acid-schiff) dan   membrane basal  biasanya di bentuk oleh penyatuan  2 lamina basal.
Gambar A. di hasilkan oleh penggabungan dari dua lamina basal , B jenis membrane basal yang sering  di jupai penghubung antar jaringan epitel dengan jarigan ikat.



Taut antar  sel                    
Taut  rekah  ini  memiliki  struktur  yang terkait –membran dlam membantu kohesi  dan komunikasi antar sel  fungsi utama dari taut rekah sendir adalah membentuk pembatas untuk mencegah aliran zat antar sel (jalur paraseluler)dalam dua arah (apeks  ke basal atau basal ke apeks). Taut rekah (gap junction) dapat  di  jumpai  di  sembarang  tempat   sepanjang  lateral  di  kebanyakan  sel   epitel. Taut rekah ini lah yang paling sering  ditemukan  hampir di semua jaringan  mamalia .
Adapun taut rekah yang berupa protein yang di sebut  konesin (jamak dari : konekson) erbentuk  heksamer dengan pori-pori  hidrofilik . koneksin di  membrane  se  yang bersebelahan dan tersusun membentuk  kanal  hidro filik diantara kedua sel .  pada taut rekah memungkinkan pertukaran  antar sel dengan masa  molekul  <1500 Da. Jenis taut rekah terakhir adalah desmosom  (Yun.desmos, pita,+ soma, badan ),. Desmosom adalah suatu struktur berbentuk cakram kompleks pada permukaan sel yang berpasangan dengan struktur identik pada permukaa sel yang bersebelahan. Desmosom tidak di bentuk oleh keratin namun oleh desmin  atau vimentin . Dimdaerah  kontak antara sel  epitel tertentu dan lamina basal, sering terlihat hemidesmosom  struktur ini berupa setengah desmosom dan mengikat  sel pada lamina  basal di bawahnya.  Namun,  pada desmosom , plak penambatnya terutama  mengandung cadherin, sedangkan  pada hemidesmosom , plak ini terdiri atas  intergrin, yaitu family protein  transmembran yag merupakan tempat   reseptor bagi  mekro molekul ekstrasel laminin dan kolagen tipe IV.
Dari sudut pandang fungsional, taut antar sel dapat di golongkan ebagai  tautan adherens (zona adherens, hemidesmosom, dan desmosom), taut  impermiabel(zona okludens), zona komunikasi (taut rekah)
Kekhususan  permukaan sel
o   Mikrovili  merupakan  tonjolan  hasil  modifikasi  dari  membrane sel. Mikro vili berasal dari (Yun. Micros, kecil,+villus, tonjolan)  setap miro vili memiliki tinggi 1μm dan lebar0,08μm.
o   Streosilia adalah penonjolan panjang dan nonmotil dari sel epididimis dan duktus deferens yang sebenarnya merupakan mikro villiyang lebih panjang dan dan bercabang  stereo sillia tersebut jangan di samakan dengan silia sejati
o    Silia adalah struttur motil  panjang pada ermukaan beberapa sel epitel , dengan panjang  5-10μm. Silia tertanam/ menempel pada badan basal . dapat di temukan pada  trakea yang di perkirakan memilii 250silia.
o   Flagel   di dalam tubuh manusia hanya terdapat pada spermatozoa , flagel memiliki struktur yang mirip dengan silia namun jauh lebih panjang.

Jenis-jenis  sel  epitel 
Epitel di bagi atas dua kelompok utama yaitu sepitel pelapis, dan epitel kelenjar .
Epitel pelapis yaitu epitel yang menutupi atau menutupi permukaan luar atau rongga dalam tubuh .  berdasarkan bentuk selnya dapat di bedakan atas  kubus, silindris dan pipih/ gepeng .
Sedangkan menurut jumlah lapisan di bagi atas selapis berlapis,. Semu berlapis(pseoudeostratified).
Gepeng/pipih
Selapis:
Distribusi : melapisai pembuluh darah (endotel). Melapisi ronggga:perikardiu, pleura, peritoneum(mesotel). Fungsi: membantu  pergerakan visera (mesotel), transport aktif melalui pinositosis(mesotel dan emdo tel) sekresi molekl biologi aktif (mesotel ).
Berlapis:  (dua lapisan atau lebih )
Tidak bertanduk
Distribusi mulut, esofagus, laring, vagina, kanal anus. Fungsi utama : proteksi, sekresi, mencegah kehilangan air.
Bertanduk/berkeratinisasi
Distribusi: epidermis, fungsi utama :proteksi; mencegah kehilangan air.


Kuboid(kubus):
Selapis
Distribusi : melapisi ovarium, kelenjar tiroid,  fungsi utama: melapisi, sekresi.
Berlapis
Ditribusi: kelenjar keringat, folikel  ovarium yang sedang berkembang fumgsi  utama.

Silindris
Selapis
DIstribusi:  melapisi usus, kandung empedu.  Fungsi utama :proteksi, lubrikasi, absorbs, sekresi.
Berlapis
Distibusi  konjungtiva,fungsi utama  Proteksi

Epitel transisional
Contoh distribusi : kandung kemih , ureter, kaliks ginjal . fungsi utama :  proteksi, distensibilitas.
Psedeostratified/ Semu berlapis
Lapisan ini dengan inti di berbagai lapisan ; tak semua sel mencapai permukaan namun semua nya menempel pada lamina basal.
Contoh distribusi :melapisi trakea, bronkus, rongga hidung.
Fungsi utama :  proteksi, sekresi , transport yang di perantarai oleh silia, untuk partikel yang terperangkap dalam mucus agar dapat keluar dari saluran pernafasan.

Epitel kelenjar
Epitel kelenjar di kelompokan  menjadi uni seluler dan multi seluler dengan pengelompokan berdasarkan  dari  jumlah selnya. . istilah ‘’kelenjar’’ bias di pakai untuk menyebut kumppulan sel  epitel kelenjar yang kompleks dan besar.. ada pun contoh dari uni seluler adalah sel goblet yang terdapat usus halus dan trakea.
Pada dasar nya kelenjar  sendiri di bagi atas 2 yaitu endokrin, eksokrin.
Kelenjar endokrin
Kelenjar yang tidak memiliki saluran khusus hasil secret aka  ikut aliran darah menuju organ yang di tuju.
Kelenjar eksokrin
Memiliki saluran  berupa  saluran tubular  kelenjar ini berhubungan dengan  epitel permukaan .

Daftar  pustaka
Junqueira , luiz carlos.2003.Histologi Dasar  Teks & atlas.edisi 10.trjmh:dr. tambayong jan.. penerbit buku kedokteran. Jakarta    

Gambar

Jumat, 13 Januari 2012

makalah osmoregulasi


Makalah Zoologi II
Sirkulasi, Eksresi, dan Osmoregulasi
pada Amphibi



Disusun oleh :
Andes Sachran D. (3425100164)
Juliadi Nugroho  (3425102456)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB I
Pendahuluan
            Amphibia merupakan salah satu kelas yang termasuk dalam Phyllum Chordata. Amphibia bersal dari kata amphi, artinya rangkap dan bios yang berarti kehidupan. Karena Amaphibi adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan mula-mula di air tawar kemudian di lanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak,  keadan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Hewan dewasa memiliki columna vertebralis dan biasanya memilki extremitas de ngan digiti atau jari-kjari yang berbeda-beda. Alat geraknya pun bervariasi, mulai dari empat buah kaki,  dua kaki, atau bahkan tidak memilki alat gerak sama sekali
Amphibi secara umum dibagi atas 3 bangsa (ordo), yakni Anura (katak dan kodok), Caudata (salamander) dan Gymbophiona (caecilians).
            Pada makalah ini penulis hanya akan membahas tentang sirkulasi, eksresi dan osmoregulasi pada hewan-hewan Amphibia, yang mencakup organ-organ, mekanisme, serta strukturnya.
                                                                                                                                    Penulis













BAB II
Pembahasan

A.    Sirkulasi
Sirkulasi pada hewan-hewan dari kelas amphibi mencakup peredaran darah. Peredaran darah pada amphibi terdiri atas darah dan alat peredaran darah. Darah amphibi terdiri atas bagian yang cair atau plasma darah dan sel-sel darah. Komponen utama plasma darah adalah air yang di dalamnya terlarut protein  dan garam-garam mineral. Fungsi plasma da adalah mengangkut zat yang terlarut di dalamnya.
Sel- sel darah pada Amphibi
            Ada tiga macam sel darah pada Amphibi. Sel-sel darah itu adalah sel darah merah (erythrocytes), sel darah putih (leucocytes), dan keeping-keping darah (trombocytes).sel-sel darah tersebut mampu keluar dar pembuluh darah menuju sistem limfe, kecuali sel darah metrah. Pada amphibi dewasa, hematopoiesis (pembentukan darah terjadi di limpa. Namun pada anura, sel darah merah selain dibuat di limpa juga di buat di sumsum tulang belakang saat merka bermetamorfosis atau setelah mereka berhibernasi. Pada beberapa salamander dewasa Sel darah putih (leukosit) diproduksi di bagian hati dan ginjal..
            Sel darah merah pada amphibi berbentuk elips dan memiliki inti. Ukuran terbesar eritrosit yang pernah ditemukan pada amphibi berukuran sekitar 40-70qm pada salamander neotenic /amphiuma, dimana eritrositnya sanagat besar ketika masih larva ketimbang eritrositnya ketika sudah bermetamorfosis. Sel darah merah yang tidak berinti dimiliki oleh sebagian kecil anura.
Sel darah putih (leukosit) terdiri atas dua jenis, yakni yang sel darah putih yang bergranula dan yang tidak bergranula (agranula). Sel darah putih yang begranula antara lain adalah basofil, neutrofil,  dan eosinofil. Sedangkan sel darah putih yang tidak bergranula adalah limfosit dan monosit. Secara umum sel darah putih pada amphibi berinti, namun pada salamander  malah sel darah putihnyantidak berinti. Rasio perbandingan antara sel darah putih dengan sel darah merah adalah 1:20 atau1 :70. Ukuran dari leukosit itu sendiri relative konstan, yakni 30-32 qm, menurut Foxon (1964) perbandingan antara jumlah sel darah putih yang bergranular dan yang tidak bergranular baru bisa diketahui pada beberapa jenis amphibi, misalnya pada jenis Salamandra atra memiliki 65% sel darah putih bergranula dan 35 % sel darah putih yang tidak bergranula.
Jantung Amphibia
            Jantung katak memiliki tiga ruangan, yaitu satu ventrikel (bilik) be
http://www.animalcorner.co.uk/animalgroups/graphics/frogheart.jpg
B.     Eksresi
Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa dari dalam tubuh . pada amphibi pengeluaran zat sisa dilakuakan oleh kulit, paru, ginjal.  Ginjal amphibi sendiri  sejenis opistonefros pada larva nya.  ginjal pada amphibi hewan  bentuk nya sepasang terletak pada aorta dorsal.  pada kelas amphibi berekor ginjalnya berstruktur elongasi seperti pada Elasmobranchii tetapi pada jenis Anura ada kecenderungan  menjadi pendek. Pada caecilian memilki ginjal yang tetap pada masa dewasa nya yaitu opionefros, sedangkan pada salamander dan pada anura pada masa dewasa nya ginjal ophionefros nya tereduksi dan di gantiakan oleh mesonefros.
C.     Osmoregulasi






















BAB III
Kesimpulan

















Daftar Pustaka

Duellmann. 1986. Biology of Amphibians. New Mexico : McGraw-Hill Book Company

Radiopoetro, Prof.Drs. 1991. Zoologi. Jakarta : Erlangga

Vitt, Laurie J. dan Janalee P. Cadwell. 2009. Herpetology (3rd edition). Oklahoma : University of 
Oklahoma